Kesuksesan Pelatih Muda di Serie A : Pameran Inovasi Taktik

Bola Edisi 13-14 September 2012 laporan oleh Dwi Widijiatmoko

Dalam beberapa tahun terakhir, Klub-klub peraih scudetto diotaki oleh pelatih muda. Sukses mereka dengan inovasi taktik yang membuktikan kualitas akademi pelatih milik italia. 
Musim lalu Antonio Conte membawa Juventus menjadi juara saat masih berusia 42 Tahun. Sebelumnya, Massimiliano Allegri (43) sukses di Milan. Melihat lebih kebelakang, Roberto Mancini yang berusia 42-43 Tahun mengantar Inter merebut Scudetto tahun 2006/07 dan 2007/08. Sebelum Mancio, Carlo Ancelotti memimpin milan membawa Campione D'Italia 2003/04 dalam usia 44 tahun.
Antonio Conte, Pelatih Muda Juventus


Para pelatih muda ini sukses dengan memakai kejeniusannya masing-masing dalam menciptakan inovasi taktik. Ancelotti merubah Andrea Pirlo yang aslinya trequertista menjadi deep-lying playmaker. Dia juga membuat sistem 4-3-1-2 legendaris yang membuat milan sukses hingga pertengahan tahun 2006.

Pada tahun 2006/07 seiring kedatangan Maicon, Mancini menggeser Javier Zanetti dari posisi bek kanan menjadi seorang Gelandang. Sang kapten kemudian sukses diposisi barunya itu sampai inter meraih treble winner pada 2009/10.

Allegri ? dia menciptakan trequertista baru dalam diri Kevin-Prince Boateng, trequertista yang powerful dan bukan mengedepankan fantasi. Allegri juga membuat Zlatan Ibrahimovic bukan lagi sekedar seorang striker melainkan mempunyai kebebasan bergerak.

Dalam kesuksesan musim lalu, Antonio Conte menunjukkan kesuksesan ide taktiknya. mengawali musim dengan skema 4-2-4 Conte tidak terpaku dengan pola favoritnya itu. Beradaptasi dengan keadaan, ia merubah menjadi formasi menjadi 3-5-2.

Allegri sendiri mengakui kebriliannan conte. "dia melakukan hal yang bagus di musim lalu, bahkan mengubah sistem permainannya." kata allegri seperti dikutip dari football italia. Timnas Italiapun mengadopsi taktik Conte itu di Euro 2012.

Apa yang dilakukan oleh Conte dkk. adalah bukti kehebatan akademi pelatih milik Italia di Coverciano. Kurikulum yang top membuat akademi ini berhasil menelurkan pelatih jempolan, yang bahkan mampu sukses di luar Italia.

Selain teknik dan taktik, materi yang diajarkan juga meliputi metode latihan, pengobatan olah raga, psikologi dan komunikasi, sampai peraturan pertandingan. untuk lulus dari kategori 1a (kategori kelas Serie A), peserta harus lolos dulu dari kategori 2a. Ditahap akhir, mereka juga mesti menjalani ujian dan membuat thesis tentang sebuah inovasi taktik.

Pelatih-pelatih muda berkualitas Italia selalu muncul karena akademi Coverciano terus melahirkan generasi baru. Pada musim panas lalu, Sejumlah alumnus timnas Italia di Piala Dunia 2006 sudah menjadi murid disana.

Fabio Cannavaro, Simone Barone, Fabio Grosso, Alberto Gilardino, Gennaro Gattuso, Cristian Zaccardo, Massimo Oddo dan Gianluca Zambrotta mengikuti kursus 2a. Bagi mereka yang masih aktif bermaih, ujian untuk naik ke kategori 1a bisa ditunda dan dilakukan segera setelah pensiun sebagai pemain.


0 Komentar: