(klinik-bola.blogspot.com) - Tidak
banyak yang memperkirakan Lazio bisa berada setinggi sekarang di Serie A.
Berada di peringkat kedua klasemen sementara dan mencapai tahap Semifinal Coppa
Italia setelah mengalahkan Calcio Catania 3-0 diperempatfinal. Apa saja factor
kesuksesan Lazio musim ini ? mari kita bahas Taktik SS Lazio di Serie A
Pergantian
pelatih dari Edy Reja ke Vladimir Petkovic merupakan salah satu alasan Lazio
bertahan dipapan atas Serie A. Petkovic sebenarnya tidak mempunyai pengalaman
di Serie A. Sejak menjadi pelatih pada tahun 1997, mayoritas waktunya
dihabiskan di Swiss plus semusim di
Turki.
Kemampuan
Petkovic semakin dikecilkan ketika ia tidak mempunyai gelar selama berkarier
sebagai pelatih. Tak salah bila ada yang menyebutnya melatih Lazio adalah
lompatan yang luar biasa buat pria asal Bosnia itu.
Melihat
fakta diatas, Lazio bahkan sulit dianggap sebagai tim kuda hitam. Namun, tanpa
banyak publikasi Stefano Mauri cs. Melesat dan menduduki peringkat kedua di
paruh musim di Serie A. Tim ibukota Italia itu menorehkan 39 Poin dari 19
pertandingan. Jumlah ini sama dengan koleksi ketika Lazio menjadi Scudetto
dimusim 99/00.
Petkovic
pun kini menjadi pelatih debutan Serie A dengan angka paruh musim terbanyak
kedua setelah Jose Mourinho pada musim 2008/09 ketika mengumpulkan 41 poin
bersama internazionale.
Karena
memiliki laju poin setara saat meraih Scudetto, Gli Aquilotti pun diangkat
sebagai salah satu kandidat peraih juara Serie A. Apalagi jarak dengan pemimpin
klasemen sementara Juventus hanya unggul 4 Angka. Berikut ini beberapa faktor
yang menyebabkan Lazio Tampil hebat di Serie A musim ini
Kebijakan
Transfer
Aksi
mercato Lazio dimusim ini Cuma menghadirkan Ederson Campos dari Lyon dan Michael Ciani dari Bordeaux. Ederson musim
ini sering Cedera, praktis Cuma Ciani yang bisa memberikan sentuhan berbeda.
Namun,
dampak dari Ciani sangat luar biasa sehingga Lazio bisa mencapai kebobolan
hanya 19 gol paruh musim ini. Jumlah kekalahan Lazio musim ini hanya 4 buah.
Meraih 3 Imbang dan 12 Kemenangan.
Faktor
Vladimir Petkovic
Petkovic, motivator ulung |
Pertunjukan
karakter sebagai pemenang terlihat di pekan ke 19 melawan Cagliari. Tertinggal
lebih dahulu, Lazio mampu bangkit di 11 menit terakhir.
Faktor
“misi Pembuktian” tim Jempolan
Petkovic
mulai menunjukan diri sebagai pelatih jempolan. Pada awal melatih, ia punya
kendala karena tidak punya reputasi yang cukup untuk memimpin tim di Serie A .
I Biancoceleste adalah Highlight penting dalam kariernya karena menjadi tim
terbesar yang pernah ia latih. Pelatih yang fasih berbahasa italia, jerman,
spanyol, prancis sampai serbo-croatian itu sampai mau hanya digaji “600ribu”
euro demi mendapatkan kesempatan “meledak” di Serie A.
Jumlah
gaji yang ia dapatkan hanya separuh dari gajinya ketika melatih klub turki
musim kemarin. “Lazio adalah keluarga dengan sejarah panjang lebih dari 113
tahun (09 Januari 1900). Menjadi bagian dari klub ini penting buat saya sekaligus
batu lompatan kualitas luar biasa dalam karier. Saya tidak terganggu dengan apa
yang digunjingkan media terhadap saya dan staff saya. Yang penting adalah
bagaimana cara menjawab prasangka itu dengan cara terbaik” kata Petkovic di La
Gazetta Della Sport.
Faktor
Pemain tengah dengan kualitas nomor wahid
Kekuatan
moral Lazio terletak pada lini tengah yang baik. Namun, Petkovic juga bekerja
keras di lini lain disisi taktik dan teknik dengan fokus utama pembenahan lini
tengah. Menggunakan Skema 4-1-4-1, gawang Federico Marchetti sulit ditembus
karena sentral lapangan penuh dengan pemain. Di sisi lain, Anderson Hernanes
dkk jago melepas serangan balik.
Tak
jarang pemain lini tengah kerap kali menjadi sumber gol. Miroslav Klose memang
tetap menjadi top skor tim hingga pekan ke 19 dengan 10 gol. Tapi jumlah ini
hanya sekitar 35% dari total gol Lazio. Sementara itu konstribusi pemain lini
tengah muncul sebagai pencetak gol terbanyak dengan presentasi mencapai 57% (16
gol) dari keseluruhan gol Lazio musim ini. Anderson Hernanes muncul sebagai
pemain jempolan di lini tengah Lazio dengan mencetak 7 gol dan 3 Assist (hingga
pekan ke 19).
Hingga
pekan ke 19, 6 pemain tengah Lazio telah membua 16 gol dan 15 Assist. Secara
efektif sumbangan gol itu menyumbang 26 poin untuk Lazio. Secara luar biasa,
lini tengah berperan dalam 2/3 koleksi poin Lazio.( Lihat Tabel).
Kalau
fakta diatas belum cukup kuat sebagai alasan lini tengah Lazio sebagai lubang
tumpuan, lihat aja jika pemain lini tengah tidak mencetak gol, tim biru langit
ini pasti biasanya gagal mencetak gol. Semua kekalahan Lazio musim ini (0-3 vs
Napoli, 0-1 vs Genoa, 0-2 vs Fiorentina dan 0-4 vs Calcio Catania) terjadi saat
lini tengah berada dalam kondisi “modus diam”. Begitu juga hasil seri kontra
tim Kuat Italia, Juventus (0-0).
Perubahan
Taktik Lazio
Musim
ini Lazio melakukan beberapa perubahan taktik dalam menyusun srategi di serie
A. Lazio menerapkan Formasi 4-3-3 pada partai perdana sebelum melakukan
transformasi menjadi 4-1-4-1 Perhatikan perubahan pada gambar dibawah ini
Formasi awal Lazio 4-3-3 |
Asumsi
tersebut berdasarkan pada kesuksesan Lazio dalam 2 eksperimen terakhir.
Percobaan pertama menggunakan formasi 3-4-3 dilakukan saat mereka bersua
Maribor di Fase grup Liga Europa (LE). Menurunkan tim lapis dua, Lazio menang
besar dengan skor 4-1.
Eksperimen
kedua lebih segar karena saat melawan Cagliari Lazio memainkan pola 4-1-4-1 dan
mereka sempat tertinggal 0-1 sebelum gol telat di 11 menit terakhir memenangkan
mereka dengan skor 2-1. Vladimir Petkovic pun mengakui bahwa formasi ini lebih
agresif dengan memainkan kedua sisi kanan dan kiri via sayap.
Dibalik
pendekatan taktik dari 4-3-3 ke 4-1-4-1 itu, arsitek asal Bosnia ini selalu
memegang prinsip keseimbangan menyerang dan bertahan. Peran krusial sebagai
penyeimbang di lini tengah di pegang oleh Christian Ledesma. Dia merupakan
Rantai penghubung antar lini, pengatur Tempo permainan serta distributor bola.
(lihat gambar disamping).
Selain
itu, Christian Ledesma juga menjadi pemain dengan passing terbanyak di Lazio
(1.119 dalam 18 pertandingan). Selain pemain kunci seperti Ledesma, terdapat
juga pemain seperti Anderson Hernanes dan Miroslav Klose yang sudah menyumbang
17 gol (60% Total gol Lazio) dimusim ini.
Selain
perubahan Taktik diatas, Lazio juga menerapkan Rotasi permainan dimana mereka
harus mengikuti 3 ajang sekaligus (Serie A, Coppa Italia dan LE). Pada panggung
LE dan Coppa Italia, Lazio memasang Sergio Floccari, Libor Kozak dan Ogenyi
Onazi yang jarang Tampil di Serie A.((klinik-bola.blogspot.com/rms Sumber : Bola) -
1 Komentar:
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
Posting Komentar