Gelandang veteran tim nasional Italia, Andrea Pirlo, didapuk sebagai man of the match berkat penampilan gemilang dalam pertandingan perempat final Euro 2012 kontra Inggris, Bukan hanya permainannya yang memukau, tapi teknik pengambilan penaltinya pun mampu mengundang decak kagum.
Italia dan Inggris terpaksa menjalani drama adu penalti setelah bermain imbang 0-0 selama 120 menit.
Penalti Pirlo dalam Gerak Lambat |
Pirlo, yang ditunjuk sebagai eksekutor keempat, mampu mengeksekusi dengan sangat berkelas. Ketika Joe Hart melompat ke arah kanan, Pirlo mencungkil bola ke tengah gawang. Alhasil, bola meluncur mulus ke dalam gawang.
"Ide itu datang mendadak. Saya melihat kiper terlalu cepat bergerak, jadi saya memutuskan untuk menembak dengan cara itu," kata Pirlo menceritakan soal penaltinya, seperti dikutip uefa.com.
Akan tetapi, Pirlo bukanlah satu-satunya pemain yang mengambil penalti dengan cara mencungkil bola. Punggawa Republik Ceska (dahulu bernama Cekoslovakia), Antonin Panenka, tercatat sebagai pemain pertama yang mengeksekusi penalti dengan gaya tersebut.
Panenka menunjukkannya di final Euro 1976. Saat itu Cekoslovakia harus menjalani adu penalti lantaran bermain imbang dengan Jerman Barat. Panenka, yang ditunjuk sebagai algojo kelima, men-chip bola ke gawang Sepp Maier.
Gol itu menjadikan Ceska unggul 5-3 sekaligus memastikan trofi juara.
"Setiap selesai berlatih, saya selalu bermain adu penalti dengan kiper kami. Yang menang akan mendapat sebatang coklat atau segelas bir," kenang Panenka.
Antonin Panenka Melakukan Penalti ke Gawang Sepp Maise |
"Saya memulainya dengan lambat saat beruji coba dan
mengaplikasikannya dalam latihan," sambung pemain kelahiran 2 Desember
1948 itu. Sadar memiliki potensi untuk menyempurnakan triknya, Panenka terus
mengasah triknya itu di berbagai level kompetisi. "Puncaknya saat saya
mencobanya di Kejuaraan Eropa."
Ketekunan memperkenalkan jurus baru ini mulai terlihat nyata saat kiper Jerman Barat, Sepp Maier terkecoh dengan tendangan Panenka. Di hati kecilnya, Panenka merasa telah membuat salah satu kiper legendaris Jerman itu tampak bodoh. Namun, dia membuat pembelaan.
Ketekunan memperkenalkan jurus baru ini mulai terlihat nyata saat kiper Jerman Barat, Sepp Maier terkecoh dengan tendangan Panenka. Di hati kecilnya, Panenka merasa telah membuat salah satu kiper legendaris Jerman itu tampak bodoh. Namun, dia membuat pembelaan.
"Sebaliknya, saya pilih mengambil penalti karena menyadari itu cara
termudah dan paling sederhana mencetak gol. Ini resep sederhana. Saya
tidak pernah berniat membuatnya tampak konyol. Meskipun, saya tahu ada
orang yang sanggup menertawakan seseorang ketika berlangsungnya
Kejuaraan Eropa," terangnya.
Akan tetapi, esensi terpentingnya bukan bagaimana cara Panenka mengeksekusi penalti, melainkan keberhasilannya mengantarkan Cekoslowakia merebut trofi Henri Delaunay untuk kali pertama sepanjang sejarah.
Akan tetapi, esensi terpentingnya bukan bagaimana cara Panenka mengeksekusi penalti, melainkan keberhasilannya mengantarkan Cekoslowakia merebut trofi Henri Delaunay untuk kali pertama sepanjang sejarah.
"Ketika pergi ke Kejuaraan Eropa, tidak ada yang memperhitungkan kami
akan keluar sebagai pemenang. Kenyataanya, kami memiliki komposisi tim
yang sangat kuat dan luar biasa," tutur Panenka.
Kematangan Pirlo pun tercerminkan saat ia dengan sangat berani mengambil
risiko dalam mengeksekusi penalti. Beban berat yang ditanggungnya tak
membuat Pirlo ragu mempertontonkan skill 'tingkat dewa' yang
dimilikinya. Ia tak menyepak bola sekuat tenaga dan mengarahkan posisi
yang sulit dijangkau Hart, tapi hanya mencungkil si kulit bundar ke arah
tengah. Hart yang sudah terlanjur menjatuhkan diri ke arah kanan pun
hanya terkesima melihat bola hasil cungkilan Pirlo bergulir mulus
menghujam gawang Inggris.
Maju lebih ke depan, terdapat nama Francesco Totti. Ia melakukan penalti dengan gaya serupa saat bentrok dengan Belanda di semifnal Euro 2000. Penalti tersebut sukses membaw Gli Azzurri melaju hingga babak final. Sayangnya, di partai puncak mereka takluk 1-2 dari Prancis.
Saat ini Italia berhasil melaju sampai semifinal Euro 2012. Di fase empat besar mereka akan menantang salah satu kandidat juara, Jerman.
Sementara gol panenka lainnya diukir maestro sepak bola dunia, Zidane. Playmaker
Timnas Prancis itu pernah membuat dunia terpana setelah melakukan
penalti panenka ke gawang Italia pada final Piala Dunia 2006. Saat itu,
Zidane sukses menipu Gianluigi Buffon.
1 Komentar:
jordan shoes
moncler jackets
golden goose sneakers
lebron 15 shoes
curry 6
retro jordans
hermes belt
golden goose sneakers
nike react
yeezy boost 350 v2
Posting Komentar